Pengaruh Kepuasan Kerja
Apa yang ada dalam benak anda ketika berbicara tentang kepuasan kerja? Dan kenapa kepuasan kerja itu patut untuk dipertanyakan? Ya, saya akan menjelaskan secara gamblang mengenai pengaruh kepuasan kerja dengan produktifitas pekerja.
Ada beberapa definisi kepuasan kerja antara lain :
- Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaan secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. (Robert Hoppecl New Hope Pensyvania).
- Kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri,situasi kerja, kerja sama, antar pemimpin dan sesama keryawan (Tiffin).
- Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor- faktor pekerjaan, penyesuian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja (Blum) .
- Kepuasan kerja pada dasarnya adalah ” security feeling” (rasa aman) dan mepunyai segi-segi :
a. Segi sosial ekonomi (gaji dan jaminan sosial).
b. Segi sosial psikologi :
- Kesempatan untuk maju
- Kesempatan mendapatkan penghargaan
- Berhubungan dengan masalah pengawasan
- Berhubungan dengan pergaulan antara karyawan dengan karyawan dan antara keryawan dengan atasannya. (Sutrisno Hadi ’Analisa Jabatan dan Kegunaannya’. Bulletin Psychology).
Dapat disimpulkan dari pendapat beberapa ahli di atas bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk di dalamnya upah , kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis. Adapun Dampak dari Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja
1. Dampak terhadap Produktivitas
Produktivitas dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor moderator di samping kepuasan kerja. Lawler dan Porter mengharapkan produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa ganjaran intrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul.
.2. Dampak terhadap Ketidakhadiran (Absenteisme) dan Keluar Tenaga Kerja (Turnover)
Porter dan Steers berkesimpulan bahwa ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban-jawaban yang secara kualitatif berbeda. Dari penelitian ditemukan tidak adanya hubungan antara ketidakhadiran dengan kepuasan kerja.
Steers dan Rhodes mengembangkan model dari pengaruh terhadap ketidakhadiran, mereka melihat adanya dua faktor pada perilaku hadir yaitu motivasi untuk hadir dan kemampuan untuk hadir.
Model meninggalkan pekerjaan dari Mobley, Horner dan Hollingworth, mereka menemukan bukti yang menunjukan bahwa tingkat dari kepuasan kerja berkolerasi dengan pemikiran-pemikiran untuk meninggalkan pekerjaan, dan bahwa niat untuk meninggalkan kerja berkolerasi dengan meninggalkan pekerjaan secara aktual. Ketidakpuasan diungkapkan ke dalam berbagai macam cara selain meninggalkan pekerjaan, karyawan dapat mengeluh , membangkang,menghidar dari tanggung jawab dan lain-lain.
3. Dampak terhadap Kesehatan
Salah satu temuan yang pentingdari kajian yang dilakukan oleh Kornhauser tentang kesehatan mental dan kepuasan kerja. Meskipun jelas bahwa kepuasan berhubungan dengan kesehatan , hubungan kausal masih tidak jelas. Diduga bahwa kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik dan mental dan kepuasan sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan kerja dan kesehatan saling berkesinambungan peningkatan dari yang satu dapat mempengaruhi yang lain, begitupun sebaliknya jika terjadi penurunan.
Selain itu juga twrdapat faktor penentu kepuasan kerja. Diantaranya adalah gaji, kondisi kerja dan hubungan kerja (atasan dan rekan kerja).
a.Gaji/Upah Menurut Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga merupakan simbol dari pencapaian (achievement), keberhasilan dan pengakuan/penghargaan. Berdasarkan teori keadilan Adams, orang yang menerima gaji yang dipersepsikan terlalu kecil atau terlalu besar akan mengalami ketidakpuasan. Jika gaji dipersepsikan adil berdasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok pekerjaan tertentu maka akan ada kepuasan kerja.Jika dianggap gajinya terlalu rendah, pekerja akan merasa tidak puas. Tapi jika gaji dirasakan tinggi atau sesuai dengan harapan, pekerja tidak lagi tidak puas, artinya tidak ada dampak pada motivasi kerjanya. Gaji atau imbalan akan mempunyai dampak terhadap motivasi kerja seseorang jika besarnya imbalan disesuaikan dengan tinggi prestasi kerjanya. b.Kondisi kerja yang menunjang Bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang tidak menyenangkan (uncomfortable) akan menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kondisi kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan kepuasan kerja. c. Hubungan Kerja Hubungan dengan rekan kerja Ada tenaga kerja yang dalam menjalankan pekerjaannya memperoleh masukan dari tenaga kerja lain (dalam bentuk tertentu). Keluarannya (barang yang setengah jadi) menjadi masukan untuk tenaga kerja lainnya. Misalnya pekerja konveksi. Hubungan antar pekerja adalah hubungan ketergantungan sepihak yang berbentuk fungsional.Kepuasan kerja yang ada timbul karena mereka dalam jumlah tertentu berada dalam satu ruangan kerja sehingga dapat berkomunikasi. Bersifat kepuasan kerja yang tidak menyebabkan peningkatan motivasi kerja. Dalam kelompok kerja dimana para pekerjanya harus bekerja sebagai satu tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi mereka seperti harga diri, aktualisasi diri dapat dipenuhi dan mempunyai dampak pada motivasi kerja Hubungan dengan atasan Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja adalah tenggang rasa (consideration). Hubungan fungsional mencerminkan sejauhmana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antar pribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa, misalnya keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama.Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif. Atasan yang memiliki ciri pemimpin yang transformasional, maka tenaga kerja akan meningkat motivasinya dan sekaligus dapat merasa puas dengan pekerjaannya.
Adapun ada beberapa cara untuk Meninkatkan Kepuasan Kerja yaitu: Greenberg dan Baron (2003:159) memberikan saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut : 1) Membuat pekerjaan yang menyenangkan Karena pekerjaan yang mereka senang kerjakan daripada yang membosankan akan membuat orang menjadi lebih puas. 2) Orang dibayar dengan jujur Orang yang percaya bahwa sistem pengupahan/penggajian tidak jujur cendrung tidak puas dengan pekerjaannya. 3) Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya. Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya di tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya. 4) Menghindari kebosanan dan pekerjaan beruang-ulang Kebanyakan orang cendrung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Karena orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol atas cara mereka melakukan sesuatu. Disini Terdapat Contoh Tentang Pencegahan Ketidakpuasan Kerja
Di suatu kantor yang bisa dikatakan kantor tersebut belum memiliki aturan-aturan yang ada untuk menunjang pekerjaan para karyawannya sehingga kantor tersebut sering sekali ditinggalkan oleh para karyawannya. Karyawan disana sering mengalami ketidakpuasan dalam bekerja. Mereka merasa jenuh dengan pekerjaannya dan situai di kantor tersebut.
Pekerjan dan situasi di kantor tersebut cenderung monoton, tidak ada perubahan atau tantangan yang baru dalam setiap pekerjaannya. Mereka pun merasa pekerjaan dan penghasilan yang mereka dapat tidak seimbang. Akhirnya income yang didapat juga kurang memuaskan karena produktivitas karyawan yang tidak maksimal. Kantor ini mungkin masih jauh untuk disebut kantor yang qualified untuk menjadi kantor yang baik.
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut, yaitu: 1. Menciptakan tantangan baru
Jika pekerja terjebak dalam sebuah pekerjaan karena kurang pendidikan atau penciutan perusahaan, tak selalu berarti pekerjaan itu membosankan. Dengan sedikit imajinasi, ciptakan tantangan baru dan lakukan yang terbaik untuk pekerjaan tersebut.
• Perbaiki keterampilan
• Buat proyek sendiri
Buat proyek yang bisa memotivasi dan memberi pekerja perasaan mengontrol. Mulailah dari mengatur perayaan ulang tahun di kantor, lalu setelah itu pekerja membuat proyek yang lebih besar. Pekerja juga bisa melakukan sesuatu yang bisa meningkatkan rasa percaya diri.
• Membantu anak baru
Setelah menguasai sebuah pekerjaan, pekerja akan mendapati pekerjaan sebagai rutinitas. Bantulah rekan kerja baru untuk meningkatkan keterampilan mereka. Ini bisa memperbarui tantangan dan kepuasan yang pekerja inginkan.
2. Kalahkan Kebosanan
• Ubah hal monoton
Ambil cuti lalu melakukan kegiatan seperti membaca, mendengarkan musik, jalan-jalan, atau menulis surat untuk sahabat.
• Minta penugasan baru
Bicaralah dengan atasan, minta pelatihan tugas berbeda untuk mengatasi kebosanan. Setelah selesai, pekerja bisa kembali ke tugas semula.
• Lakukan tugas sukarelawan
Bila pekerja mendengar perusahaan meluncurkan proyek baru, jadilah seorang sukarelawan untuk masuk dalam tim proyek itu.
• Minta tantangan baru
Jika bos pekerja cukup enak diajak bicara, katakanlah bahwa Anda merasa sedikit bosan dengan pekerjaan sekarang dan ingin sebuah tantangan baru.
3. Berpikir Positif
Mengubah sikap soal pekerjaan memang tak bisa sekejap. Cobalah teknik ini untuk menyadari cara pikir Anda:
• Berhenti berpikir negatif
Perhatikan pesan-pesan dari otak untuk diri sendiri. Ketika mendapati diri sendiri berpikir bahwa pekerjaan sekarang membosankan, segera hentikan pikiran itu.
• Kembalikan pada perspektif yang benar
Ingat bahwa semua orang pernah mengalami hari baik dan hari buruk di tempat kerja.
• Cari hikmahnya
Mungkin pekerja pernah menerima penilaian yang buruk dari atasan dan dia minta pekerja memperbaiki kinerja. Jangan diambil hati dan langsung mencari pekerjaan baru. Cobalah cari hikmahnya. Mungkin itu berarti kesempatan mengikuti pelatihan baru, mendapat ilmu baru, dan pekerja bisa menunjukkan kepada atasan bahwa pekerja mampu berubah dan memperbaiki kinerja.
• Belajar dari kesalahan
Kegagalan adalah alat pembelajaran yang paling hebat, sayangnya banyak orang membiarkan kegagalan mengalahkan mereka. Ketika gagal di pekerjaan, belajarlah dan coba lagi.
• Bersyukur
Rasa syukur dapat membantu pekerja fokus pada hal-hal baik yang ada di perusahaan pekerja.
Jadi Kepuasan kerja adalah masalah yang sifatnya subyektif dan sering terkait dengan aspirasi serta cara pandang dalam tugas ataupun pekerjaannya. Perspektif yang berbeda dalam memaknai tugas dan pekerjaan, menyebabkan tingkat kepuasan yang berbeda terhadap pekerjaan yang sebenarnya sama. Sehingga saat ketidakpuasan datang, anda harus menanyakan dulu kepada diri anda sendiri, dari mana asalnya. Dengan begitu anda bisa mencari penangkalnya yang bisa berasal dari diri sendiri atau mungkin dari luar. Sehingga anda bisa memutuskan tetap bekerja di tempat kerja anda sekarang atau memang anda harus pindah ke tempat lainnya.
Carilah akar permasalahannya sehingga anda bisa temukan solusinya. Ketidak puasan tidak jarang membuat anda berpikir untuk meninggalkan pekerjaan sekarang dan mencari pekerjaan baru. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan karena adanya berbagai pertimbangan. Berpindah pekerjaan memang merupakan sebuah solusi tetapi bukan satu-satunya solusi. Jika memang anda memutuskan untuk tetap bekerja di tempat yang sekarang sebaiknya anda harus temukan cara agar anda dapat kembali termotivasi untuk menikmati pekerjaan anda.
Jangan sampai rasa ketidak puasan ini berkepanjangan karena akan membuat pekerjaan yang anda lakukan tidak optimal dan dalam jangka panjang dapat mengancam karir bahkan mungkin kehidupan pribadi anda.
Untuk mengatasi rasa ketidakpuasan ini sebaiknya anda harus memahami penyebabnya. Karena penyebab ketidakpuasan terhadap pekerjaan berbeda-beda untuk setiap orang. Dengan begitu solusinya pun juga berbeda-beda. Coba anda telusuri penyebab timbulnya ketidak puasan sehingga anda bisa menemukan solusinya. Simak Tips berikut ini.
Pertama adalah anda merasa tidak ada kesempatan untuk berkembang dengan pekerjaan yang sekarang seperti disebabkan oleh kesempatan untuk promosi yang kurang. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidak puasan yang disebabkan faktor ini diantaranya menelusuri adanya peluang untuk melakukan perpindahan lateral (lateral moving) atau meminta tugas yang lebih memberikan tantangan. Kedua hal ini memungkinkan anda untuk terbiasa menghadapi situasi sulit dalam sebuah pekerjaan dan dapat mempelajari hal-hal baru yang akan bermanfaat bagi pengembangan karier di masa yang akan datang. Seperti meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan promosi jabatan.
Yang kedua adalah merasa tidak memperoleh penghargaan yang cukup memadai dalam pekerjaan. Padahal anda merasa telah bekerja dengan maksimal. Untuk masalah ini anda perlu meminta feedback dari pihak lain, terutama atasan anda. Tanyakan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan pekerjaan anda. Karena apa yang anda anggap sempurna barangkali masih dianggap belum baik oleh orang lain. Atau mintalah kompensasi dan fasilitas yang lebih bila sumber ketidak puasan tersebut adalah faktor kompensasi finansial, meskipun hal ini belum tentu disetujui. Selain itu, anda juga perlu mempertimbangkan kondisi perusahaan.
Ketiga adalah pekerjaan dianggap terlalu berat dan berlebihan sehingga berpotensi mengganggu kondisi seseorang. Bicarakanlah masalah ini dengan atasan dan jangan lupa tawarkan solusi untuk mengatasi masalah ini tapi tetap dengan mempertimbangkan kondisi organisasi. Dukunglah dengan data-data yang meyakinkan. Tunjukkanlah keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan beban kerja yang tidak terlalu berat, tentu saja tanpa mengabaikan unsur-unsur tantangan yang membuat pekerjaan yang anda lakukan menjadi semakin menarik.
Hal keempat adalah ketidak nyamanan dalam bekerja baik dengan atasan, rekan kerja ataupun pelanggan. Dalam hal ini, pastikan faktor ketidak nyamanan berasal dari luar diri anda dan bukan berasal dari diri anda sendiri, seperti sikap anda yang sebenarnya tidak tepat dalam menghadapi orang lain. Bila ini yang terjadi, meminta untuk dipindahkan ke tempat yang dapat membuat anda merasa lebih nyaman dapat dipertimbangkan. Tetapi bila memang faktor ketidak nyamanan ini berasal dari diri anda sendiri maka tidak ada jalan lain kecuali memperbaiki sikap anda yang kurang baik.
Faktor yang kelima adalah ketidak cocokan dengan atasan. Ini disebabkan mungkin atasan yang gagal memberikan arahan yang diperlukan, melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan, menghargai kontribusi bawahannya dan membantu membangun bakat clan kemampuan para karyawannya. Diskusikanlah masalah ini dengan atasan anda.
Yang terakhir adalah anda tidak menyukai karier dan pekerjaan yang anda dijalani. Banyak orang yang merasa melakukan kesalahan dalam memilih karier atau pekerjaan yang ditekuni saat ini. Buatlah perencanaan kembali tentang karier yang ingin anda jalani sebaiknya anda ambillah hal positif dari kesalahan ini. Anda menjadi lebih memahami jenis pekerjaan yang anda anggap salah ini. Karena akan memberikan manfaat bagi pengembangan karier anda di masa depan. Solusi yang terbaik adalah anda mendapatkan jenis pekerjaan yang sesuai, entah itu di tempat kerja anda saat ini ataupun di tempat lainnya. Semoga berhasil.